Satya Winnie, Travel Blogger Yang Tak Sekedar Jalan-Jalan

Indonesia terkenal dengan potensi wisata kekayaan alam, budaya dan adat istiadatnya yang beragam. Berbagai program pemerintah lewat promosi “Visit Indonesia” telah digaungkan sejak lama untuk menggaet wisatawan berkunjung ke berbagai tujuan wisata di Indonesia. Tentunya hal ini dapat mendorong anak bangsa untuk ikut serta mempromosikan keindahan negeri ini ke dunia luar. Travel blogger dapat dibilang menjadi salah satu ujung tombak dalam menceritakan pariwisata di Indonesia. Apalagi ketika kran informasi dibuka selebar-lebarnya yang ditandai dengan maraknya platform jejaring sosial saat ini. Tak sedikit orang berlomba-lomba mengaktualisasi dirinya dengan ber-swafoto di tempat-tempat wisata dan seketika itu pula mengunggahnya di berbagai jejaring sosial.

Namun apakah hal itu dianggap cukup sebagai promosi pariwisata di era digital ini? Apakah tidak ada kisah-kisah menarik yang dapat digali dan diceritakan kembali sebagai kekayaan negeri ini?

Satya Winnie - Gunung

Saya berkesempatan mengenal dan mewawancarai sosok Satya Winnie Sidabutar, seorang travel blogger yang telah menjelajah berbagai tempat di Indonesia. Ia mempunyai sisi pandang yang berbeda dalam berkisah di setiap perjalanannya. Dalam tulisan-tulisannya, ia selalu mengangkat kekayaan budaya dan adat istiadat masyarakat Indonesia yang kaya. Di tengah segudang kegiatannya sebagai travel blogger, selebgram maupun social media influencer, saya sungguh beruntung ia masih mau meluangkan waktunya untuk wawancara walaupun singkat.

Apa yang menjadikan seorang Satya Winnie gemar melakukan perjalanan? Bagaimana kiatnya untuk menjadi travel blogger yang bertanggung jawab? Yuuk, simak obrolan santai saya dengan wanita 26 tahun yang seringkali saya panggil dengan sebutan “illegal alien” saking seringnya ia berpindah-pindah tempat dalam waktu cepat.


  • Sejak kapan mulai menjadi travel blogger? Apa tujuan Satya Winnie menulis di blog?

Pertama kali menulis di blog saya mulai sewaktu SMA di tahun 2006, hanya saja tulisan saya waktu itu masih bercerita soal kehidupan remaja sehari-hari. Mulai serius membuat dan menulis di blog khusus tulisan perjalanan di tahun 2011. Tujuan awalnya cuma jadi buku harian digital soal catatan perjalananku sendiri dan juga kalau ada teman-teman yang bertanya ya langsung aku berikan alamat blog-ku saja biar tinggal dibaca. Jadi saya tidak harus capek terus-terusan ngomong buat ngejelasinnya. Tentu juga buat “ngeracunin” orang-orang untuk pergi ke destinasi yang saya tulis hehehehe…

  • Sebenarnya kamu lebih tepat disebut sebagai seorang travel blogger atau digital content specialist? Enak ya jalan-jalan terus dapat uang, bagaimana kamu mengawali karir seperti itu? Mengapa dan apa alasan kamu saat ini lebih memilih profesi ini ketimbang menjadi pekerja kantoran? Boleh diceritakan?

Disebut travel blogger atau digital content specialist menurutku sama saja hehe, tapi lebih senang disebut Travel Content Creator karena saat ini nggak cuma fokus di blog saja, tetapi juga produksi foto dan video traveling. Awalnya tidak pernah terpikir untuk punya penghasilan dari blog dan social media. Setelah lulus dari universitas tahun 2012, saya bekerja kantoran dulu kok. Sejak 2016 lah saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari kantor dan memutuskan menjadi travel content creator secara penuh dan berlanjut hingga saat ini. Saya memang merasa panggilan hati saya di bidang pekerjaan ini, meski saya juga menyenangi pekerjaan kantor saya dulu. Saya tidak pernah merasa pekerjaan seperti ini jauh lebih baik dari kerja kantoran, saya hanya lebih menyenanginya saja dan lebih passionate di sini. Pekerjaan apa pun baik kantoran maupun sebagai freelancer, semuanya menyenangkan kalau memang kita mencintai pekerjaan itu kan?

  • Umur kamu berapa sih saat ini? Kamu berasal dari mana? Apa yang menarik dari tempat kelahiran Satya Winnie?

Sekarang umurku 26 tahun. Asal dari Sumatera Utara, keluargaku tinggal di kota kecil Sibolga. Tapi sebenarnya dulu lahir di Bogor hehehe. Yang menarik dari Bogor? Banyak sekaliii… Saya suka kota hujan yang sejuk itu dan makan asinan, laksa, lalapan dan makanan khas Sunda yang enak-enak semua! Kalau dari kampung halamanku, Sibolga, yang menarik itu panorama alam teluk Sibolga yang biasa disebut Teluk Nauli (artinya teluk yang cantik). Enaknya tiap hari bisa menyantap ikan-ikan segar karena Sibolga memang penghasil ikan. Di Sibolga, mau main di pegunungan bisa, main di laut juga bisa. Oh ya, senja di Sibolga juga indah luar biasa. Kalian harus coba main ke Sibolga kapan-kapan.

Satya Winnie - Bromo

  • Kamu sudah berjalan mengelilingi Indonesia, bagian mana di Indonesia yang menurut kamu paling memberikan kenangan yang membekas hingga saat ini? Apakah ada daerah yang belum pernah kamu kunjungi di Indonesia?

Sampai sekarang kalau ditanya tempat favoritku di Indonesia tetap Banda Neira dan Arborek di Raja Ampat, karena dua tempat itu sudah seperti rumah saya sendiri. Bahkan saya bermimpi untuk membangun rumah sendiri di sana saking cintanya. Untuk Indonesia yang belum saya datangi itu provinsi Papua, Sulawesi Barat, Kalimantan Tengah dan Bangka Belitung. Tapi kalau destinasi wisata ya masih banyak banget yang belum dikunjungi karena di satu provinsi saja ada ratusan destinasi wisata… hahahaha.

  • Jika dilihat dari tulisan artikel-artikel di blog Satya Winnie, ternyata kamu orangnya suka dengan petualangan ekstrim ya? Mengapa suka dengan petualangan dan tantangan seperti ini? Apakah kamu ingin membuktikan sesuatu?

Dari kecil saya memang tomboy dan selalu suka mencoba hal-hal baru yang menantang. Awalnya pada waktu masih kecil saya senangnya memanjat dan bermain kelereng, setelah besar malah jadi ketagihan olahraga ekstrim seperti terbang paralayang, menyelam, telusur gua dan masih banyak lagi. Ternyata semuanya seru dan malah jadi kebutuhan hidup, kalau tak melakukan itu kok saya merasa sepertinya saya tidak hidup hahaha. Capek sih pasti, tapi saya tidak akan pernah berhenti mencoba lagi. Pun sudah cedera berkali-kali juga tak trauma dan melakukannya lagi. Kalau ditanya ingin membuktikan sesuatu mungkin ya. Saya ingin menunjukkan bahwa perempuan juga bisa melakukan olahraga ekstrim seperti laki-laki dan saya ingin mencoba banyak hal selama saya hidup. Jadi prinsipnya, live a life with no regrets. Tak apa jatuh dan berdarah-darah tetapi sudah tahu rasanya seperti apa jadi tak merasa penasaran lagi. Puas jadinya.

Processed with VSCO with g6 preset

  • Mengapa suka meneroka tentang budaya dan adat istiadat ketika melakukan perjalanan? Apa menariknya? Pelajaran apa yang kamu dapatkan ketika meneroka budaya dan adat istiadat beragam suku Indonesia?

Kita memang seharusnya berbangga terlahir di negara yang paling kaya keberagaman budaya dan adat istiadatnya. Agak memprihatinkan kadang jika melihat anak muda jaman sekarang tidak mengenal budayanya sendiri. Nah, salah satu cara melestarikannya adalah mendokumentasikannya dengan apik agar memupuk rasa cinta dan nantinya anak cucu kita bisa tahu kekayaan negeri ini. Saya ingin anak-anak muda berpikir bahwa melek budaya itu penting dan keren.

Setiap saya bepergian ke suatu daerah dan kebetulan sedang ada upacara adat, wah saya senang sekali. Bahkan di beberapa upacara, saya sempat menangis terharu karena seindah itu budaya kita. Setiap belajar budaya baru, saya merasa semakin kaya. Kaya dengan pengalaman dan cerita perjalanan yang tidak biasa.

  • Ketika melakukan perjalanan ke suatu tempat, apakah sering bertemu dengan komunitas travel blogger di tempat tersebut? Menurut Satya Winnie apakah mereka turut bersumbangsih yang besar terhadap dunia pariwisata khususnya di tempat mereka tinggal?

Tentu saja. Mereka berperan besar sebagai warrior-warrior pariwisata di daerahnya masing-masing. Senang sekali kalau bertemu dengan teman-teman lokal karena mereka biasanya lebih tahu destinasi wisata yang belum dikenal banyak orang. Saya lebih senang lagi jika teman-teman di daerah bisa dan mau belajar menuliskan atau membuat dokumentasi foto dan video dari daerahnya karena bisa jadi panduan yang pas bagi wisatawan yang datang ke sana. Always trust the locals.

Satya Winnie & penduduk lokal

  • Satya pernah melakukan perjalanan ke tempat terpencil, menurutmu  apa tantangan terbesar pemerintah pusat dan daerah untuk dapat memajukan parisiwata khususnya di daerah-daerah?

Tantangan terbesarnya menurut saya adalah pengembangan sumber daya manusia. Untuk infrastruktur, sarana dan prasarana juga sebenarnya masih kurang tetapi mudah sekali dikerjakan jika memang dananya ada. Namun untuk mengajak masyarakat untuk sadar wisata dan membuat mereka menjadi tuan rumah di rumahnya sendiri memang tidak mudah. Butuh pendekatan dan pendampingan jangka panjang. Tidak bisa datang sekali saja, paparan soal hospitality dan berpikir semua langsung jago dan mengerti. Kualitas SDM itu penting karena impresi terhadap suatu destinasi juga tergantung kepada perilaku dan sambutan serta pelayanannya. Agar wisatawan kembali dan kembali lagi ke destinasi tersebut.

  • Kamu kan suka dengan mengabadikan momen budaya dan adat istiadat Indonesia, cerita apa yang hendak Satya sampaikan tentang hal itu lewat tulisan-tulisan kamu?

Saya ingin menyampaikan bahwa Indonesia itu punya sejuta pesona budaya dan sangat kaya hingga hal-hal kecil sekalipun. Bahkan tiap pola di kain tenun ada filosofinya, ada cerita spesialnya. Saya senang sekali jika pembaca tulisan saya bilang kalau dia belum pernah mendengar atau membaca soal adat budaya itu sebelumnya. Rasa bahagia saya membuncah jika ada yang senang dan tertarik soal cerita-cerita budaya yang saya tulis. Di samping itu saya ingin menyampaikan bahwa di setiap tempat yang kita kunjungi ada aturan adat yang harus kita hormati karena “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”. Oleh karena itu rata-rata di tulisan saya pasti akan ada potongan-potongan percakapan, karena saya senang bercerita tentang sisi humanis.

  • Yang terakhir… Perjalanan itu artinya apa sih untuk seorang Satya Winnie?

Arti perjalanan buat saya itu adalah proses memaknai hidup seutuhnya. Saya akui sejak rutin traveling, berkunjung ke tempat-tempat terpencil yang saya belum pernah dengar, saya dapat banyak pelajaran hidup dan hidup saya terasa jauh lebih bermakna. Terdengar klise memang tapi benar adanya. Saya melihat diri saya begitu berbeda sekarang dibanding beberapa tahun lalu. Saya berproses tiada akhir, saya bermetamorfosis karena sering berjalan. Dengan melakukan perjalanan, pintu pikiran dan hati kita dibukakan lebar-lebar, diperlihatkan bahwa hidup ini bukan hanya tentang diri kita seorang.

  • Terima kasih atas waktunya, Satya. Sukses ya untuk perjalanan kamu selanjutnya!

Sama-sama, Abang! Terima kasih sudah diperbolehkan berbagi kisah.

Satya Winnie - Kain Tenun


Setiap perjalanan akan selalu diwarnai dengan kisahnya masing-masing. Cerita-cerita yang lucu, membekas, mengharukan bahkan cerita yang memberikan energi positif buat kita para pejalan. Semua itu tentunya akan memperkaya sudut pandang kita dalam sebuah perjalanan. Kita dapat banyak belajar dari cerita-cerita itu. Mungkin saja uang tabungan kita akan semakin menipis, namun kita akan menjadi kaya. Kaya akan pengalaman, kaya akan cerita. Itulah tabungan yang dapat kita bagikan untuk banyak orang.

Ada banyak alasan bagi seorang Satya Winnie untuk mencintai negerinya. Ia telah menjelajah dan menjejak banyak daerah di Indonesia. Kecintaannya akan Indonesia ditunjukkan dengan berkisah betapa anggun dan kayanya negeri ini dengan segala budaya maupun adat istiadatnya. Sebuah perjalanan yang tak hanya bercerita tentang tujuan dan swafoto untuk sekedar eksistensi di jejaring sosial, namun perjalanan yang bertanggung jawab dengan berbagi kisah tentang kekayaan negeri ini.

Travel it leaves you speechless, then turns you into a storyteller.

8 Replies to “Satya Winnie, Travel Blogger Yang Tak Sekedar Jalan-Jalan”

Leave a comment