Seumpama orang bercinta yang sebentar lagi mencapai orgasme, tetapi harus tertunda karena ada tukang bakso langganan lewat. Begitulah konser SLANK in Love semalam.
Siapa yang nggak kenal dengan grup band SLANK, pastilah dia kurang gawl!. Konser SLANK kali ini bertajuk Slank in Love, sebuah acara yang digagas oleh salah satu stasiun TV swasta bertempat di Balai Sarbini, Jakarta. Mungkin karena masih dalam rangkaian bulan kasih sayang, maka tak heran jika disematkan kata cinta sebagai embel-embel pemanisnya. Ini adalah konser SLANK ke sekian kali yang aku tonton. Walaupun bukan termasuk SLANKERS, aku cukup menggemari beberapa lagu dari mereka.
Konser dibuka dengan lagu “Mars SLANKERS” sebagai lagu wajib, tanpa menunggu waktu lama seketika kocokan gitar Ridho memainkan intro lagu “I Miss You But I Hate You” yang sontak membuat penonton berteriak dan menyambutnya dengan manis. Lagu yang bercerita tentang kegalauan hati seseorang apakah ingin membenci atau merindu ini sukses membuat penonton bernyanyi berjamaah. Selanjutnya SLANK menggeber Balai Sarbini dengan lagu bertempo sedang “Gara-Gara Kamu”. Lagu yang berisi curhatan kala personel band dalam kondisi adiktif narkoba ini sukses dilantunkan. Suasana yang dibangun dari awal dan sudah mulai hangat, sayangnya harus kembali dingin karena tayangan iklan. Lho konser kok ada iklan? Memang, seperti udah disampaikan di awal, konser SLANK kali ini memang dihadirkan oleh sebuah stasiun TV swasta. Maka tak heran jika terjadi jeda di tengah-tengah konser, demi kepentingan pemasok iklan. You know lah.
Berturut-turut 3 buah lagu dimainkan setelah jeda iklan – “Balikin” yang berkolaborasi dengan si centil Cita Citata, “Kirim Aku Bunga” dan “Foto Dalam Dompet” dimana vokalis Kikan berduet bareng Kaka. SLANK benar-benar menyebarkan cinta kepada penonton yang dengan tertib dan rapi – duduk, berdiri, bertepuk tangan, lambaikan tangan – mengikuti aba-aba dari kru televisi swasta tersebut. SLANKERS yang biasanya heboh, riuh dan enerjik tiba-tiba menjadi publik yang sopan. Nggak ada kibaran bendera ukuran besar ataupun bentangan scarf bertuliskan “SLANK”, terlihat hanya segelintir yang membawa spanduk kertas. Cerita punya cerita, dari pihak stasiun TV telah meminta pihak manajemen artis untuk mendatangkan SLANKERS dan SLANKY yang golongan ramah lingkungan (heh, bahasanya), bukan yang militan garis keras. Konser ini dibagi menjadi 9 segmen dimana setiap segmen kurang lebih 3 lagu dimainkan.
“Pandangan Pertama” mengusung KD (Kevin Durant… eeh bukan, Kris Dayanti) sebagai teman duet disusul medley lagu “Sayang & Punk Java” serta “Virus” menjadi sajian lagu bertema cinta selanjutnya. Di dua lagu terakhir SLANK menggandeng penyanyi jaman now Via Vallen. Berlanjut lagu “Ku Tak Bisa” dan “Terbunuh Sepi” dimainkan setelah jeda. Tata panggung yang dibuat sedemikian rupa hingga dekat ke penonton membuat konser ini menjadi seperti malam keakraban. Personel SLANK bisa memanfaatkan dengan baik untuk berkomunikasi dengan para fans-nya.
Tembang berikutnya diambil dari album kedua mereka – KAMPUNGAN – yang berjudul “Terlalu Manis” dimana tante Sophia Latjuba didapuk menjadi rekan duet Kaka. Berurutan kemudian “Cinta Kita” dan “Anyer 10 Maret”. Kembali setelah jeda iklan (Rrrrrggghhh), setting panggung berubah dengan satu bangku kecil dimana Bimbim terlihat menggendong (ceilaaa… anak kali digendong) gitar akustiknya. Lampu spot yang diarahkan kepadanya ditambah sebagian besar lampu dimatikan cukup menyita perhatian penonton. Ia memainkan tembang curhatannya berjudul “Bimbim Jangan Menangis” yang ia tulis tahun 1993 dengan apik.
Satu trivia yang pernah aku baca dalam sebuah artikel menyebutkan bahwa ketika Bimbim bernyanyi di sebuah konser, hampir dipastikan seluruh Slanker duduk. RESPECT. “#1” dan “Full Moon Blues” digeber sebagai lagu-lagu selanjutnya.
SLANK boleh dikatakan sebagai grup band besar negeri ini, mengingat perjalanan panjangnya. Ditambah sudah 32 album studio rekaman yang dihasilkan lewat kreatifitas mereka. Nggak heran jika tampak beberapa selebriti papan atas dan juga terlihat beberapa orang menteri yang datang menikmati. Eeeh, aku sempat foto bareng pak Hanif Dhakiri yang Menteri Tenaga Kerja lho (bangga… hehehe).
Di tembang “Terlalu Pahit” SLANK berkolaborasi dengan Sheryl Sheinafia, sementara “Kilav” menghadirkan cewek cantik bernama Rani Ramadhany yang jago gebuk drum didatangkan untuk berkolaborasi. “Maafkan” menjadi tembang selanjutnya sebelum jeda. Konser ditutup dengan 2 lagu pamungkas “Koepoe Liarkoe” dan “Kamu Harus Pulang” sebagai encore malam itu. Tak ada teriakan “We want more!… We want more!” dari penonton layaknya sebuah konser musik rock. Lampu panggungpun sontak dimatikan, sementara personel keamanan langsung bergerak menutup panggung menepikan awak SLANK ke kamar gantinya. Dah gitu aja! Datar.
Sesuai lirik lagu penutup “kamu harus cepat pulang / jangan terlambat sampai di rumah / kamu harus cepat pulang / walau sedang nikmati malam ini”. Aah brengsek!
Pros and Cons:
Konser SLANK malam ini terbilang cukup sukses, sebagai obat penawar rasa kangen penggemarnya. Kebanyakan tembang yang dibawakan memang “dipaksakan” mengandung unsur cinta, tidak saja berbicara tentang hubungan antara pasangan beda jenis tetapi juga koneksi antar personel tak ketinggalan juga SLANK dengan fans-nya. Ini membuat grup yang semula bernama Cikini Stones Complex (CSC) patut mendapat acungan jempol.
Permainan musik SLANK tetap mengundang tepuk tangan dan patut diapresiasi. Malam itu total 26 lagu dimainkan dengan oke. Vokalitas Kaka masih terjaga, walaupun di beberapa nada tinggi nggak sampai. Permainan rapi gitar Ridho ditambah cabikan bas Ivanka menjadi suatu harmonisasi yang nyaman dinikmati. Mereka memang tak segahar dan seatraktif Coki (NTRL) ataupun Thomas Ramdhan (GIGI), tetapi permainan musik mereka telah menjadi ruh-nya SLANK. Bimbim masih tetap sebagai penjaga ritme musik SLANK. Drummer yang pernah menerima sepucuk surat yang ditulis dengan darah dan diancam SLANKERS untuk dibunuh ini, tetap bertenaga dengan gebukannya di belakang perangkat drum. Salut!
Sound system ya okelah, nggak bisa dibilang sempurna. Untuk ukuran band besar macam SLANK, tata suara yang dihasilkan kurang nendang. Tata lampu dan multimedia patut diacungi jempol. Keren!
Kehadiran gimmick (hehehe…) para bidadari cantik di konser ini bolehlah menjadi bahan perbincangan. Cita Citata yang tampil cantik dan centil, Kikan yang berbalut dress hitam ketat tampak seksi dan anggun, KD yang sumringah dengan baju kuning mencorongnya, Sheryl Sheinafia yang cantik dan mencerahkan, Via Vallen yang manja serta tante Sophia “Highlander” Latjuba yang nggak pernah tua dan ampuuun kecenya! Mateeek!! SLANK cukup sukses menggandeng mereka untuk berkolaborasi.
Sayangnya menikmati konser musik kali ini seperti orang bercinta yang sebentar lagi mencapai puncak orgasme tapi tertunda karena jeda iklan. 9 kali pulak! Kan KZL!!
@burgerk3ju, 2722018