Jelajah Mesir, Tak Hanya Tentang Piramida

Mesir mempunyai tingkat kemajuan peradaban masa lampau yang mengagumkan, ini ditandai dengan peninggalan sejarah berupa banyaknya piramida raksasa yang terkenal hingga saat ini. Kisah pembuatan piramida Raja Cheops, Chepren dan Mekurinus dengan patung Sphinx yang menjadi penjaganya menjadi cerita yang tak ada habisnya untuk digali. Apakah hanya piramida dan gurun pasir Sahara saja yang menjadi daya tarik Mesir?  Tentu saja tidak. Mesir juga menyimpan kisah–kisah sejarah hebat yang menjadi catatan dunia. Kisah-kisah kekristenan yang mengakar di Iskandariyah pada pertengahan abad pertama, juga mempunyai kisahnya tersendiri. Apa saja itu?

Explore Cairo
Mesir tak hanya ada piramida, namun ada banyak obyek sejarah yang berkisah.

PAPYRUS

Bernard P. Grenfell dan Arthur S. Hunt, mereka adalah peneliti dari University of Oxford yang melakukan kunjungan ke Mesir pada awal abad 20. Mereka menemukan potongan-potongan papirus di tumpukan sampah dekat lembah Nil. Penemuan benda purbakala ini kemudian disusun dan didata, sementara Grenfell menerima  beberapa potongan papirus lagi dari hasil penggalian arkeolog di Mesir. Grenfell dan Hunt meninggal dunia sebelum mereka berdua sempat menyelesaikan daftar semua potongan papirus itu.

Colin H. Roberts, seorang peneliti lainnya dari University of Oxford melakukan riset dan melanjutkan pendataan potongan papirus itu, hingga akhirnya berhasil terselesaikan. Saat ia sedang mengelompokkan potongan-potongan itu, ia menemukan secarik papirus lainnya yang bertuliskan bahasa Yunani. Temuan ini sangat bernilai karena berisi penggalan ayat dari kitab Yohanes 18: 31-33 pada salah satu sisi, sementara pada sisi sebaliknya tertera ayat 37-38.

Berdasarkan sejarah dan kisah penemuan itu, dipercaya bahwa Alkitab sebagai buku tertua di dunia pertama kali diterakan di atas papirus. Papirus sendiri adalah sejenis tanaman air yang dikenal sebagai bahan baku pembuatan kertas pada jaman Mesir kuno kira-kira tahun 3500 SM. Tanaman ini banyak dijumpai di tepi maupun lembah sungai Nil. Sejarah penemuan Alkitab dan penulisannya dapat kita temui saat berkunjung ke Institute of Papyrus di Mesir.

papyrus-institute
Institute of Papyrus

KISAH PENGUNGSIAN

Kisah Perjanjian Baru dalam Alkitab diawali dengan kisah sukacita akan berita kelahiran bayi Yesus yang dinubuatkan menjadi Raja. Namun dibalik berita sukacita ini terjadi peristiwa pembantaian besar-besaran yang diperintahkan oleh raja Herodes. Pembantaian masal ini dilakukan terhadap anak-anak dibawah usia  2 tahun di Bethlehem, karena raja Herodes merasa marah dan terancam hegemoninya sebagai penguasa oleh kelahiran Yesus. Atas peringatan yang disampaikan oleh malaikat, Bunda Maria dan Santo Yoseph mengungsi ke Mesir agar selamat dari peristiwa pembantaian itu. Kisah pengungsian keluarga kudus ini tercatat di Gereja Abu Serga, Mesir.

Gereja Abu Serga
Gereja Abu Sarga
Gereja Abu Serga
Gereja Abu Sarga

MUSA

Diambil dari air itulah arti nama Musa. Sama halnya dengan kisah kelahiran Yesus, kelahiran Musa juga menyimpan kisah mengharukan tentang pembantaian bayi-bayi mungil. Musa kecil harus diselamatkan dengan cara dihanyutkan di sungai Nil. Atas pertolongan Allah, putri Firaun mengambil dan mengasuhnya. Kisah heroik tentang kehidupan Musa ini diabadikan di Sinagoga Ben Ezra.

Sinagoga Ben Ezra
Kisah heroik Musa, diabadikan di Sinagoga Ben Ezra

GEREJA SAMPAH

Gereja Sampah juga disebut Gereja Mujizat karena menjadi “bau harum Kristus” bagi ribuan pemulung yang hidup di sana. Gereja ini dinamakan Gereja Sampah karena letaknya yang tersembunyi di balik pemukiman kumuh di Mesir. Nama lain dari Gereja Sampah ini adalah Simon The Tanner Church, diambil dari kisah Santo Simon seorang penyamak kulit yang dalam pelayanan dan pengabdiannya ia dedikasikan bagi penduduk di sana. Nama Santo Simon diabadikan sebagai nama gereja.

Gereja Sampah dibuat dari bukit batu Mukhatam/Moqattam yang dipahat dengan indah. Kita akan dibuat kagum ketika menginjakkan kaki di sana. Untuk mencapai gereja ini, kita harus melewati pemukiman kumuh dimana para pemulung dan gelandangan tinggal. Tercatat sekitar 50.000 orang yang tinggal disana. Hampir semuanya pemeluk kristiani dan mereka hidup dalam batas kemiskinan yang menyedihkan.

Gereja Sampah
Pelataran luar Gereja Sampah – tampak bukit Mukhatam yang dipahat menjadi bangunan gereja.
Gereja Sampah
Bagian dalam Gereja Sampah – bukit Mukhatam ini dipahat dan ditata rapi bagian dalamnya untuk tempat beribadah

Naah ternyata Kairo – Mesir tak hanya bicara tentang piramida, gurun pasir dan patung Sphinx saja ya, Bro/Sis. Tak sedikit kisah sejarah dicatat di Mesir dan banyak cerita yang menggetarkan hati serta memperkuat iman percaya kita.

Yuuk segera bergabung di #DEHAJournal. Dalam perjalanan rohani ini anda tak sekedar diantarkan untuk melakukan perjalanan, namun juga memahami sejarah dan juga mengalami perjalanan iman Kristen. Gimana, seru kan?

DEHA PROMO - HOLYLAND J2
#DEHAJournal – 11 days of faith journey

#cairo #wisatarohani #tour #exploregypt #holyland #egypt

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: