Memacu adrenalin di dunia virtual

Saat ini dunia tekhnologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dari berbagai sisi kita sudah banyak mendengar ataupun melihat bahwa tingkat kemajuan ini begitu berlari kencang. Siapa sangka jika menilik ke belakang 10 tahun lalu – perkembangan tekhnologi komputer misalnya – saat ini jauh melesat. Komputer yang dulu sebesar wadah perangkat kunci-kunci pas, sekarang mengecil hingga sekecil kertas ukuran A4. Dulu beratnya mengalahkan karung beras 5 liter, tetapi sekarang hanya seberat 10 butir kue misro.

Tak ketinggalan pula tekhnologi permainan berbasis digital. Dulu hanya bisa dinikmati di layar besar, tetapi sekarang sudah beralih menjadi layar seukuran kaca mata renang. Itulah alat yang bernama Virtual Reality atau tenar dengan nama VR. Salah satu produsen rokok terbesar di negeri ini sedang mengadakan suatu kompetisi balap virtual. Mengambil tempat di salah satu mal di Bekasi, mereka mengusung acara bertajuk “VR motion race simulator”. Kota Bekasi menjadi kota pertama di Indonesia mengadakan permainan balap VR ini (ciee… cieee… Bekasi nggak kudet doong), dan rencananya acara babak kualifikasi lainnya menyusul digelar di beberapa kota di Indonesia, hingga akhirnya akan diadakan acara final di Jakarta.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Anda tinggal datang ke tempat permainan balap VR ini ketika suatu saat diadakan di kota anda – kalau anda anak mal pasti bakal tahulah update acara ini. Tidaklah susah kalau anda kepingin ikutan acara ini. Daftar saja di booth, anda bakalan langsung dipandu sama mbak-mbak atau mas-mas penjaga booth. Isi data diri dan anda akan dapat gelang sebagai bukti bahwa anda siap untuk membalap di dunia virtual. Anda tidak usah membayar apapun, alias gratis. Tetapi jangan lupa, usia anda harus diatas 18 tahun ya!

Sayapun berkesempatan mencoba permainan virtual ini akhir pekan lalu. Rasa penasaran saya akan sensasi membalap di dunia khayalan menyeruak, ketika saya diajak salah seorang sahabat saya. Selesai melakukan registrasi, sayapun harus mengantri demi mendapatkan giliran. Saya menggemari dunia permainan digital, terutama balap motor ataupun mobil. Dan balapan virtual kali ini merupakan pengalaman pertama saya. Sebelumnya saya pernah mencoba permainan virtual seperti ini, hanya saja permainan petualangan yang saya mainkan.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Salah seorang peserta mencoba mencatatkan waktu terbaiknya

Dari informasi yang saya dapatkan, simulasi permainan balap mobil virtual ini mengadopsi “Asseto Corsa”, sebuah game balap simulasi yang cukup terkenal. Setiap peserta diwajibkan menggunakan kacamata VR (VR glasses) dan mesin / kursi yang bergerak (motion machine). Ini menjadi aturan main yang tidak bisa ditawar. Motion machine sendiri adalah sebuah kursi atau jok mobil yang dapat bergerak mengikuti apa yang kita rasakan ketika mengendarai mobil balap virtual itu. Jadi misalkan mobil yang kita tumpangi melindas curb, ya kita akan merasakannya. Pun jika mobil kita melintir dan menyusur kerikil di pinggir lintasan (gravel) akan terasa. Seru kan!

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Tampilan di VR dan visual di monitor

Di babak kualifikasi, setiap peserta akan mendapatkan kesempatan melintas sirkuit sebanyak 2 putaran untuk mencatatkan waktu terbaiknya. Mobil balap yang kita pakai dan sirkuit yang akan kita lintasi  sudah ditentukan oleh panitia. Jika kita berhasil mencetak waktu terbaik, kita berkesempatan masuk ke dalam posisi 24 besar – dan masuk ke dalam leader board. Jika waktu tercepat kita tidak tergusur peserta lain, kita berkesempatan mengadu balap lagi hingga ke tingkat 8 besar. Dari posisi 8 besar ini akan diikutkan dalam kualifikasi “road to world stage” di babak final, untuk mencari posisi 4 besar.

Ketika saya mencobanya, sensasi membalap mobil memang terasa sekali. Dari layar seukuran 5 inchi di dalam kacamata VR yang saya pakai, ditambah lagi dengan motion machine serta sensasi jok yang saya duduki juga memacu adrenalin. Dengan suara deru mesin meraung dari dapur pacu, suara berdencit ban menggilas aspal sirkuit, sensasi yang kita rasakan ketika melintas curb ataupun gravel – semuanya terdengar jelas di telinga kita. Seperti membalap mobil sungguhan. Arrggh… sinting. Brengsek gila ini permainan. Anda harus mencobanya! Dijamin anda akan ketagihan seperti saya. Hanya saja ketika saya mencobanya, saya tidak berhasil mencatatkan waktu tercepat. Kata sahabat saya “Kamu bawa mobil balap kayak mau pergi ke belanja. Kagak ada kencang-kencangnya!” Hahahaha…

IMG-20170806-WA0003
Memacu adrenalin lewat VR

Perangkat permainan ini sendiri terdiri dari satu set motion machine yang terdiri dari jok mobil, 3 pedal kopling – gas – rem, setir mobil dengan tuas transmisi di sisi kiri dan kanan, VR glasses, CPU komputer dengan spesifikasi game termutakhir dan juga seperangkat audio system. Tentu saja tak ketinggalan kokpit dengan roll bar layaknya kokpit mobil balap. Suara yang dihasilkan cukup menggelegar. Jangan lupakan detail visual yang dihasilkan benar-benar memanjakan mata. Dari informasi yang sempat saya dapatkan dari penyelenggara, harga seperangkat alat permainan ini kisaran 150 juta Rupiah saja.

Di kompetisi ini ada juga seorang Raira yang didapuk sebagai “Raja” balap. Dia saat ini adalah pembalap go-kart, dan menduduki peringkat wahid klasemen nasional tingkat mahasiswa. Perihal kemampuannya menjejak gas mobil balap tak diragukan lagi. Raira pernah mengikuti kompetisi Nissan Academy dan menjadi salah satu dari 3 finalis kompetisi tersebut. Sirkuit Silverstone di negaranya Ratu Elizabeth pernah dijajalnya. Pada kompetisi di Bekasi ini, 2 pemegang rekor tercepat menjadi lawannya. Dan ternyata setelah di adu mereka bertiga, Raira tetap mengukuhkan predikat “Raja” melekat padanya. Selamat Raira!

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Raira “The King” (berjaket merah) dan 2 penantangnya

Dunia permainan (game) virtual saya percaya akan semakin berkembang di masa depan. Entah vitur apalagi yang akan ditemukan di kemudian hari. Para gamers akan sangat antusias menunggu dan menyambutnya, itu pasti. Yuuk, jangan lewatkan kesempatan mencoba permainan Virtual Reality ini. Memacu adrenalin dengan cara yang berbeda itu mengasyikkan.

3 Replies to “Memacu adrenalin di dunia virtual”

    1. Kebetulan ini event free kok, mbak

      Iya benar, kalau tidak terbiasa memakai memakai VR bakalan mata berkunang-kunang; karena seperti mengemudi mobil balap beneran – konsentrasi akan fokus di mata. Bahkan teman saya mencoba sampai berasa mual perutnya karena juga badan kita ikut terguncang-guncang

      Tapi pengalaman seru kok, boleh dicoba

      Like

Leave a comment