Shake Dreams From Your Hair

Kerumunan itu begitu berisik. Mereka bersorak, bahkan kulihat sebagian orang menitikkan air mata. Ada apa ini? Mereka tampak menyoraki Michelle. Seorang lelaki tinggi besar tanpa rambut mencium keningnya. Ia merangkul dan memeluknya penuh rasa sayang. Segera ia memegangku diantara ruas jari-jarinya yang kokoh. Ia membawa gunting ditangan kanannya. Jeritan teman-teman Michelle makin keras ketika tajamnya mata gunting itu memotongku perlahan. Sakit kurasakan di tubuhku. Helai demi helai dengan perlahan aku jatuh ke tanah. Beberapa dari tubuhku terbang berserakan terbawa angin.

IMG-20171115-WA0029

Michelle Marakasharry. Kala ia masih kecil, aku menjadi saksi nenek yang begitu disayangnya mengerang kesakitan. Aku tak tahu penyakit apa yang diderita oleh sang nenek. Hari demi hari aku melihat tubuh sang nenek susut menjadi sangat kurus dan rambutnya rontok satu demi satu hingga tak menyisakannya lagi di kepala. Aku juga melihat nenek Michelle akhirnya meregang nyawa, karena tak kuasa menahan sakitnya. Aku baru tahu belakangan bahwa kepergian neneknya karena ia mengidap penyakit kanker. Aku tahu, penyakit yang mematikan ini merupakan momok yang sangat menakutkan. Susah disembuhkan, perlu penanganan khusus dan memakan waktu yang cukup lama untuk bisa kembali pulih.

Michelle, ia seorang gadis yang baik dan ingin menunjukkan empatinya bagi para penderita kanker. Tetapi ia tidak tahu bagaimana caranya. Dalam suatu kesempatan Michelle bertemu dengan penderita kanker, seketika ia teringat akan neneknya. Kembali ingatanku melayang beberapa tahun silam dimana mataku melihat rambut neneknya rontok tak bersisa. Sebuah masa yang terbilang membekas dan pedih menyakitkan. Aku menangis sesenggukan.

IMG-20171115-WA0046
Pemotongan rambut Michelle

Mom, DadI’m gonna shave my head. Aku ingin berempati kepada para penderita kanker. Aku ingin ikut juga merasakan apa yang mereka rasakan ketika tidak mempunyai rambut,” begitu yang kudengar ketika Michelle minta ijin kepada orang tuanya.

Aku melihat kedua orang tuanya shock dan seakan tak percaya dengan  apa yang  baru saja dikatakannya. Aku dapat melihat kedua orang ini berpandangan ragu. Jangan… jangan ijinkan Michelle memotongku, please.

Tetapi akhirnya jawaban mereka membuatku tercengang.

Well, Michelle. Kamu yakin dengan apa yang akan kamu lakukan? Jika kamu yakin, selama itu untuk sebuah tujuan mulia… Go ahead. We will support you. We proud of you, dear.”

IMG-20171115-WA0040

Ketiga orang ini berpelukan. Aku terharu dan termangu tak percaya. Michelle akan memotongku. Benarkah? Merelakanku yang adalah mahkota terindah bagi para wanita.

Sore itu dalam sebuah acara amal yang digagas Yayasan Rumah Rachel, Michelle dengan sangat yakin akan melakukan aksi “shave my head” di depan kedua orang tua, teman-teman, para relawan dan pengunjung mal. Jantungku berdegub kencang. Tak lama lagi aku akan berpisah dengan Michelle. Hatiku gundah. Mengapa Michelle sebegitu tega mencampakkanku.

IMG-20171115-WA0031
Pelukan Mama untuk keberaniannya

Michelle tampak dikelilingi oleh orang-orang tak kukenal; yang akhirnya aku tahu bahwa mereka adalah dari awak media dan pers. Aku bisa mendengarkan apa yang diperbincangkan oleh mereka ketika mewawancarai Michelle. Berderet jawaban yang mulia keluar dari bibirnya. Aku terharu dan tak terasa air mataku menetes deras. Hangat kurasakan di pipiku. Sungguh mulia hatimu, Michelle.

Berurutan sang mama, teman-teman Michelle dan akhirnya mesin pemotong elektrik itu menggaung gahar di telingaku. Memotongku seperti tanpa ampun. Sakit sekali aku rasakan. Masih menetes deras air mataku, tapi kali ini air mata haru dan bahagia. Aku harus berpisah dengan Michelle untuk sebuah tujuan mulia. Benih kebaikan telah disemainya, dan aku yakin suatu saat itu akan berbuah manis. Senyum Michelle merekah ketika ia melihat tampilan barunya di depan kaca. Kali ini tanpaku. Mahkota yang dulu panjang sebahu, lurus, tebal dan indah.

IMG-20171115-WA0044
Michelle diapit kedua orang tuanya

Aku terbang perlahan tertiup angin. Pergi menghilang dalam rentang pandang, untuk tujuan dan arti yang mulia.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: