Indonesia version
Ketika traveler kebetulan sedang berada di desa Loklahung, kecamatan Loksado – kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan jangan lupa untuk mengunjungi Balai Adat Malaris yang merupakan rumah adat penduduk Suku Dayak Meratus. Balai Adat Malaris adalah rumah adat Kalimantan berupa rumah panggung yang mempunyai bentuk memanjang.

Panjangnya mencapai 45 meter, membuat Balai Adat Malaris merupakan balai adat terpanjang yang dimiliki Suku Dayak Meratus. Dindingnya berupa anyaman bambu, sementara dibagian dalamnya terdapat kamar-kamar berukuran kecil pada bagian sisinya. Ada sedikitnya 40 kamar/bilik didalam rumah adat ini. Dibagian tengah rumah adat terdapat ruangan luas yang digunakan untuk menyimpan perlengkapan upacara adat. Salah satu upacara adat yang terkenal disini adalah Aruh Ganal (upacara besar), yang dilakukan usai panen raya.

Upacara ini merupakan upacara pengucapan syukur atas hasil panen yang berlimpah kepada roh para leluhur. Acara Aruh Ganal sendiri jika berlangsung bisa memakan waktu hingga berhari-hari. Untuk itulah adanya kamar/bilik-bilik dimaksudkan untuk menampung warga Suku Dayak Meratus yang terlibat dalam acara ini. Sayangnya saya datang tidak pada waktu acara Aruh Ganal berlangsung.

Indonesia kaya akan budaya dan kearifan lokalnya. Saya bangga menjadi bagian dari bangsa ini. Selamat piknik, jangan lupa bahagia…

English version
When you are in Loklahung village, Loksado district – Hulu Sungai Selatan district, South Kalimantan please do not forget to visit Malaris Traditional Hall which is a traditional house of Dayak Meratus tribe. Malaris Traditional Hall is a traditional house of Kalimantan in the form of a stage house that has an elongated shape.
The length reaches 45 meters, making Malaris Traditional Hall is the longest customs hall owned by Dayak Meratus tribe. The walls are woven bamboo, while inside there are small rooms on the side. There are at least 40 rooms / chambers in this traditional house. In the middle of the traditional house there is a large room that is used to store traditional ceremonial equipment. One of the famous traditional ceremonies here is Aruh Ganal (big ceremony), which is done after the harvest.
This ceremony is a thanksgiving ceremony for the abundant harvest to the spirits of the ancestors. Aruh Ganal event itself lasts can take up to days. For this reason, the existence of rooms / chambers is meant to accommodate Meratus Dayak people who are involved in this event. Unfortunately I came not at the time Aruh Ganal event took place.
Indonesia is rich in culture and local wisdom. I am proud to be a part of this nation. Let’s get lost. Cheers for more adventure…
One Reply to “Balai Adat Malaris”